Walaupun tugas Bu Tuti sudah selesai di SMPN 3 Curug,
dan kami telah berhasil merealisasikan program lifeskill kami bersama-sama,
ternyata mengispirasi kami untuk terus bekerjasama bahkan dilanjutkan ke sekolah yang barunya di
SMPN 2 Pagedangan.
Ada kekhawatiran dengan
kondisi yang berbeda dengan sekolah yang sebelumnya.
Tingkat ekonomi di
sekolah yang baru lebih baik dibandingkan
yang sebelumnya. Namun konsep
yang diangkat disini bukan kemiskinan
namun sebuah kepedulian dari anak yang punya terhadap temannya yang tidak
mampu.
Jadilah Bu Tuti dan saya
membuat program baru dengan
mengedepankan konsep peduli satu
sama lain dan harapannya bisa
menumbuhkan rasa empati diantara sesama
siswa, maka tercetuslah program lifeskill tetap dengan produksi jepitan rambut
dari kain sisa garment dengan nama
program “70 sepeda untuk 70 yatim” yang mana dalam menyalurkan distribusinya
kami juga bekerjasama dengan pihak B2W dan tetap mayoritas dipasarkan oleh saya
disetiap seminar dan ternyata konsep kepedulian ini juga mendapat perhatian
dari pihak bank BNI dan memberikan partisipasi
berwujud sepeda, bahkan puji Tuhan berkat program ini yang terus dikumandangkan
oleh Ibu Tuti, beliau akhirnya terpilih menjadi kepala sekolah dengan prestasi
yang sangat kreatif. Besar harapan kami, bisa terus bekerjasama dengan pihak
manapun dalam mewujudkan generasi anak kreatif dan bermental juang di masa yang
akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar