Minggu, 12 Agustus 2012

Donatur Dana Beras untuk Dena Upakara Wonosobo bulan : Agustus 2012

no
Donatur
Rp
keterangan
1
MEGA (17 Orang)
4.000.000

2
Lina vino
100.000

3
Aini Johan
50.000

4
Engelica
100.000

5
Vihara Sinar Borobudur Tarakan
1.305.000

6
Lili fatimah
50.000

7
Kiong sui Tjin (alm)
50.000

8
ILEN
50.000

9
Ratna
50.000

10
Teresa
---------

11
Yonny
50.000

12
Gunawan
50.000

13
Tatang wijaya
200.000

14
Ayung
100.000

15
Henely
250.000

16
Oi Lin
=========รจ
Sudah(sampai Maret 2013)
17
Vily
100.000

18
Juliana
50.000

29
Erni
50.000

20
Andy
---

21
Lady Diana & Elany
---

22
Edy Ping
150.000

23
Susi Liaunardy
4.000.000
Sekalian (samapai maret 2013)
24
Sunardy
50.000

25
Ratih
200.000

26
Jan Khim
300.000

27
Agnes
0

28
Hartono
700.000

29
Linggawati
0

30
Indra Wardana
0

31
Yenli
100.000


Partisipant*
450.000


TOTAL
12.555.000



Participants :
·         Wulan                                                   : 100.000
·         Kian -Nio                                             : 150.000
·         Lea – Jellyfish shop                               : 100.000
·         Eva                                                       : 100.000

TOTAL (Rp)                                         : 450.000




Jumat, 10 Agustus 2012

Yes !!! Aku peduli

"segera berangkaaat...." dipimpin oleh Romo Asun


Program Rumah Moral ,kali ini kita merasa terpanggil untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami musibah kebakaran yang terjadi pada  tanggal  28 Juli 2012  di Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora Jakarta Barat, Sabtu ,28 juli 2012 pukul 14.00, total korban .250 KK, 2 anak usia 4 dan 7 tahun meniggal demikian  informasi yang  kami dapatkan  dari sahabat saya Bp.Mulyadi dari Vihara Dhama Ramsi  Taman  Permata Indah.
Spontan  saya terpanggil  mengajak  teman  teman  via BB  untuk  peduli dengan  saudara saudara kita, dan  kami buka  dompet peduli  dengan  batas waktu pengumpulan dana sampai dengan tanggal 4 agustus 2012 dan rencananya dari awal  akan kami satukan  dengan program  di Vihara utk bersama  sama  memberikan  apa saja yang lebih mereka butuhkan.

Apa alasan Rumah Moral mau Peduli? Karena kami yakin kepedulian kami tidak akan bisa menghapus kepedihan mereka yang sudah kehilangan banyak materi apalagi nyawa.
Namun setidak-tidaknya kepedulian kami memberikan mereka sedikit penghiburan bahwa mereka tidak merasa sendirian dalam kesulitan akan  memberikian makna  bagi mereka.

Berkat komunikasi yang baik dari pihak Vihara kami jadi lebih mengerti apa saja keperluan  mereka , dan kami memutuskan  untuk memberikan  tas sekolah kepada 211 anak yang butuh untuk meneruskan  sekolah,  dan  tanggal  9 Agustus 2012 jam  19.00 malam  kami sekalian  memberikan  langsung kepada mereka, serta meninjau langsung ke lokasi.
Ada rasa haru yang tak terucap, namun  ada pembelajaran  hidup yang mengena bahwa  semua yang kita miliki hanyalah titipan  yang ada masanya.Jadi tidak perlu ada kesombongan  karena  semuanya ada masa.

Terima  kasih kepada teman  teman  yang selalu menyertai  langkah kecil Rumah Moral, semoga semakin  banyak yang  mau melangkah bersama  kami.


Satu langkah kecil lebih berarti daripada kami hanya berdiri

Salam peduli

Melly Kiong
@melly kiong


anak-anak ini sementara tidurnya dibawah terpal yg sangat tidak layak,
semoga bantuan kami dapat membantu.

lagi diitung ulang oleh warga

penyerahan bantuan dari Rumah Moral
ke pak RW

berbincang dengan keluarganya Bagus(anak kecil yg sedang nunjuk)

terima kasih pak Mulyadi
Cetiya Dhamma Ramsi + Gema Sadhana + Rumah Moral 

Jumat, 03 Agustus 2012

Cara unik Rahel merealisasikan mimpi untuk punya Keyboard sendiri


Siapakah Rahel Wijaya ini, saya yakin anda tidak  kenal  dan  yang pasti belum ada rasa kagum pada sosok Rahel.Tetapi nanti setelah baca  ceritanya saya berjanji siapapun  yang membaca  akan terkagum kagum dengan  mimpi sederhana  seorang anak yang bernama  Rahel.

Rahel  bukan anak biasa , karena  dia adalah seorang anak luar biasa dengan  usia 24 th, lulus SMA  dengan  orang tua bernama  David Wijaya dan  Ibu Tan Fang Lan. Benerkan tidak  ada yang aneh?
Saya berkenalan  dengan  Bapak David sekitar 2008 tepatnya disebuah milis yang bernama  Klub Guru waktu itu dan  kami akhirnya kopdar dan bapak David sangat respek dengan  gerakan kepedulian sosial  yang aku rintis. Kami sering berdiskusi dan  beberapa kali ketemu dan  suatu hari saya baru tahu bahwa  Bapak David mempunyai anak slow leaners yang bernama  Rahel. Kami akhirnya ketemu dan berkenalan dan ibu Fang Lan, tetapi saya tidak pernah menyinggung masalah anak bp David, namun dalam hati saya sangat mengagumi bp.David dan bu Fang Lan  yang memperlihatkan bagaimana  kedekatan hubungannya dengan  Rahel dimuka umum dan tidak merasa  malu  dengan  anak mereka Rahel yang slowlearners karena sangat yakin  akan karunia Tuhan  yang luar biasa untuk mereka .
Sampai suatu saat bapak David mengeluarkan  permintaan  agar saya bisa mengajak Rahel  untuk bersosialisasi , spontan  saya berpikir  bahwa  Rahel  akan  menjadi anak yang bisa memberikan  inspirasi buat banyak orang.

Program  apa yang baik  buat Rahel ? Dengan  tag line  Yes!!! Aku Peduli , spontan  terbersit dalam  pikiran  untuk  bertanya apa yang Rahel  inginkan ? Dengan spontan  juga dia menjawab Keyboard, dan saya yakin seyakin yakinnya bahwa orang tuanya sangat mampu bukan hanya beli satu melainkan lebih.
Namun  saya bertanya apakah Rahel mau cari uang untuk bisa beli keyboard sendiri?Dengan lantang dan pasti dia menjawab "mau", akhirnya saya memutuskan  setiap ada kesempatan seminar saya, saya akan  mengikut sertakan  Rahel sebagai agen  produk anak anak binaan Rumah Moral dengan  komisi penjualan  sebesar 20 persen.
Ada satu keunikan  yang saya dapatkan  adalah, seberapapun  kurangnya seseorang jika diberi kesempatan untuk dihargai maka mereka akan tahu bahwa mereka adalah orang  yang berguna, otomatis rasa percaya dirinya akan bertumbuh dengan sendirinya.

Syukur kepada Tuhan,  Rahel sekarang sudah banyak perkembangan  baiknya, dimana  dia merasa  lebih  berani ketika bertemu orang, tidak seperti sebelumnya yang sangat takut dengan orang, bahkan sekarang dia sudah mau pergi tanpa diikuti oleh mamanya lagi  dan  hasil tabungan  yang terkumpul sudah mencapai Rp 1.798.000,- .Bukan jumlahnya yang kita kejar, namun  semangat seorang Rahel  akan membuka  mata kita sebagai orang tua, untuk  lebih membuka diri dan memberi  kesempatan  kepada anak kita untuk meraih mimpi mimpi kecilnya sehingga anak anak akan  merasakan kebahagiaan dihasil akhirnya.

Mari belajar peduli kepada anak anak  yang luar biasa ini, bukan dengan  cara mengasihani mereka, tetapi berikan kesempatan buat mereka.

salam
melly kiong